Thursday, September 29, 2005

maafkan aku

16 September 2005

maafkan Aku,
karena menjebakmu...dalam suatu pertempuran tak berujung
antara dirimu melawan dirimu sendiri yang sejati
maafkan Aku,...
telah menyakitimu untuk menyelamatkanmu
menyayat hatimu yang keras
untuk mengeluarkan nanah yang telah berkerak dan mengakar
menghempaskan dadamu kedasar jurang sendirian
menghimpitkanmu diantara kerumunan perdu penyejuk iman
menamparmu beribu-ribu kali dengan mutiara kegelapan
dan membisikan perkataan cinta yang tajam
menggurah seribu tanya dalam gema kepalamu yang sempit t
erhujam penuh oleh prasangka wajah-wajah mengerikan
maafkan Aku, ...
telah memisahkanmu dari kecintaanmu pada mereka para kekasih duniamu....
mereka semua semu mereka semua palsu bertopeng nafsu
mereka hanya permainanKu untuk menyadarkanmu
dari mimpi buruk tak berkesudahan milikmu
maafkan Aku,...
yang telah memanggilmu dari kejauhan
merindukan kepulangan mu dalam balutan kafan kesucian
Aku rindu setengah mati pada mu ...
maafkan Aku,...
karena telah mencintaimu, lebih dari kamu mencintai dirimu sendiri...
sekali lagi, maafkan Aku...
hari ini Aku memanggilmu pulang
rindu Ku sudah tak terbendungkan.....

Monday, September 26, 2005

dibatas ambang bulan sabit,...

dibatas ambang bulan sabit
berkilat diantara peluh bergemuruh
menangis tersedu merupa asmara
dibatas ambang bulan sabit
merambat sejuk, menggeliat lemas
menghampiri dalam pekat
sebuah malam yang benderang
diambang kegalauan sebuah percintaan
pertemuan dengan ketiadaan
percumbuan dengan ke-ADA-an
menikah ditengah riuh rembulan
memancarkan sebuah percikan kasih sayang
dibatas ambang bulan sabit...
kelahiran sebuah keberadaan....


a tribute 2 zulman. 26 sept. 05

Wednesday, September 07, 2005

bukan sahabat

sejalan tapi tidak berduaan
bersebelahan tapi tidak bergandengan
bersebrangan tetapi berpelukan
bertatapan tanpa berkesudahan
meneteskan air tanpa hujan
menuangakan isak yang tak terbendungkan
saling memanggil dibatas jurang
saling membelai tanpa sejengkal sentuhan
saling sayang tanpa sepatah ucapan
tanpa batas tipis keraguan
sebuah keberadaan diambang ketiadaan
aku dengannya, disini,... saat ini
persis seperti kemarin lalu
hanya tanpa hari esok...
kupu-kupu8 agust 2005

diantara kerumunan riuh
Aku mendapatimu berdiri kaku
sepi dan bisu....menatapku..
sembilu pecah dalam perutku
sejuta kupu-kupu menggeliat keluar
menggema kepak dalam sunyi
kepompong hampa bergelantung kosong diruang dada
menguras peluh dalam sejumput kata-katapalsu...
Aku bisu, ketika berbicara tentangmu
Aku bisu, bahkan bila mengingat baumu saat itu....
Aku telah riuh dalam gemuruh kepakan sejuta kupu-kupu
mandi dalam gelimang cahaya
hanya satu kali, sejentik kuku !
ketika mataku bertemu sukma denganmu