Sunday, February 25, 2007

mengenai "KESENDIRIAN"

mengenai "kesendirian"
kalo tujuan kita nanti buat mati sendiri dan menjadi satu dengan tuhan itu artinya belajar sendiri2 aku ko agak kurang setuju yah
semakin kesini kayanya aku makin liat kalo salah satu tujuan kita itu memang "menyatu" dengan sang mah tunggal, tapi bukan sekedar belajar untuk sendiri2 tapi serunya justru kita ini belajar sendiri atau rame2 ya ngga masalah.., belajar untuk mati sendiri atau mati rame2 ya ngga masalah, justru itu kita belajar untuk : "ngga masalah..lah" ... tapi kenapa kita ko dilahirkan sebagai makhluk sosial yah? kalo kita emang disuruh untuk "mati sendiri" kenapa kita ga dilahirin jadi makhluk gobsblighu ( mahkuk ciptaan aku sendiri yang bukan merupakan makhluk sosial-red) nah itu justru, jawabannya ada pada kata "karena.."-nya. Karena kita harus belajar "ke-ramean"-nya, rame2 tapi tidak terikat
ada salah satu film yg lagi seru di TV judulnya : HEROES ada momen di episod ke-15 dimana salah satu jagoannya berusaha mengontrol kemampuan heroiknya dengan belajar ama yang udah jago mengontrol. Trus sang master bilang gini: "yah .. tau ngga salah satu alesan kenapa kamu mengalami kesulitan dalam menggontrol kemampuan kamu ? itu ada pada isi kepala kamu yang masih penuh,... kepala kamu belum jernih masih dipenuhi dengan orang2 terdekat kamu, keinginan2 dan harapan2... ,ga papa mereka ada di dalam kepala kamu tapi kamu membiarkan keberadaan mereka di kepala kamu mempengaruhi kejernihan kamu dalam menggunakan kemampuan kamu yang sebenarnya.... " nah.. komentarnya JERO PISAN yah?....

Friday, February 23, 2007

tentang ketulusan

kenapa arti ketulusan terkadang menjadi tidak penting dalam sebuah keseharian.
ketulusan akan sebuah perbuatan, ucapan maupun sekadar ungkapan
sepertinya hampir hadir dibalik semua perbuatan, berpayung maksud
dibaliknya, bahkan bila maksudnya adalah ketulusan itu sendiri.
apa itu ketulusan..? apakah sebuah ke-absenan sebuah keinginan, harapan dan maksud? sehingga yg hadir hanya kasih, kasih dan kasih..
atau ketulusan benar2 hanya.. "tanpa karena", kenisbian akan sebuah tendensi pada sebuah perbuatan. zip zero nihil....
yeap,.. jarang sekali pemandangan kenisbian tendensi dimuka kulit bumi ini

aku dengan tulus menyakiti hatimu
aku dengan tulus mengampunimu...
aku dengan tulus mengharap ( lha? )
aku dengan tulus menjadi teman-mu
etc..
yang sebenarnya:...
aku menyakitimu karena aku egois ( mungkin.. )
aku mengampunimu dengan harapan pahala dari tuhan dan terbebas dari rasa belenggu...( again... harapan )
aku mengharap karena itu yang bisa aku lakukan dengan tulus ( pie tokh? )
aku jadi temanmu karena kamu cantik, pintar, ganteng, banyak teman, kaya, bisa dimanfaatkan, etc.. (think of this berapa banyak temen disekitar kita yang kita "temani" dengan tulus nihil tanpa harapan dan kecenderungan keterikatan.?)

dan ketulusan sebuah pertemanan menjadi sebuah pertanyaan, sebenernya ketulusan sebuah hubungan itu apa? kenapa di-embel2i dengan seribu satu pengharapan pengembalian jasa? atau diembel2-i dengan kerterikatan fisik,..banyak juga manusia dengan paras "nyaris sempurna" ( alias ganteng atau cantik ) jadi punya lebih banyak teman atau hubungan dari pada sebagian manusia yang pintar tapi membosankan, bukan ingin mengkonfrontasikan beauty vs. brain tapi kecenderungan beberapa manusia memang menjadikan pertemanan atau hubungan apa pun menjadi sebuah komoditi pembenaran atas ketertarikan fisik, which is... ga papa juga sih... nothin' wrong about that... :D..tokh kita semua udah gede ya... asal sadar dengan konsekwensinya mah..

hanya sedikit mengganggu aja, betapa sulitnya menemukan secarik ketulusan ditumpukan sampah2.. harapan dan keterikatan manusia akan dunia ini. Betapa sulitnya menemukan suatu hubungan yang memang "nisbi tanpa karena"...