Tuesday, July 08, 2008

happiness so close

leave me...
i wanna eat silence for a while
and drink a jar of loneliness
under the afternoon rays of sadness
among unbearable shadows of lies
in heavenly edgeless eyes
behind million layered curtain mist of truth
under million stacked of boredom
and freedom

and maybe, ..just maybe
on those gap in concealed
between grief and regrets
vanity in veil
i ll reminisce

happiness so close
happiness so close
happiness so close
...

bisu:mute

bisu,.. aku ingin menutup rapat katup celah bersemayam lidah
dan menjahit bibir-bibir yang sudah mulai kisut
letih aku berucap...
serapah tak penting yang meracau kacau......

jengah,.. aku mendengar diriku sendiri
membabibuta, muntah serapah dengan ratusan kesombongan
bersembunyi dibalik tamborin-tamborin ke-seolahan...
capek,..

Monday, July 07, 2008

here..

here i am
depraved among trees
and lost between rays

fading...
ive lost my self
behind thin clouds
communing with million raindrops

here i am
ive bound my self
to the ground of a lucid dream
bow to the sky
humming gracefully in between
you me and everybody
he , her and them
they, ...we and mine
today, yesterday, and before...

and here i am
un-aware and confused
un-prepared
yet,.. im well prepared

between million changes that about to come....

beware..
coz here i am
i am near..
nor far
i am
here...



sumur kebahagiaan

konon, disebuah negeri antah berantah... telah ditemukan sebuah sumur takberdasar
konon, dalam sumur itu mengalir sumber-sumber kebahagiaan...
lalu,.. berbondong2 seluruh musafir dari penjuru semesta bertarawikh menuju sumur itu
dan sudi menempatkan diri mereka dalam antrian yang super panjang dibawah alunan
suling matahari yang melengking pekat
bercampur aroma nafsu yang mendesah
dan ketika hadir dihadapan mereka, seonggok susun bata berbentuk rembulan
dengan kegelapan bak secangkir kematian
dan dihiaskan dengan ramai nan cantik dengan ribuan harapan..
maka kemudian para musafir itu mulai menimba sang sumur....
semakin jauh tali mencoba menggapai... tak jua sang tempayan menapak
sampai akhirnya utasan tali itu pun habis....
beribu musafir mencoba dengan untaian yang lebih panjang, namun tak ada satu lengan pun yang mampu menggapai permukaannya...
banyak juga yang kecewa dan putus asa
yang tertawa terbahak2
yang menangis, entah bahagia tercerahkan atau keterpurukan
begitulah sang sumur sumber kebahagiaan,...
tak mungkin kita menimbanya, wong... endless kok.. walaupun tali sepanjang nyawa pun tak akan sanggup menyentuh permukaannya..
tak mungkin kita mereguknya,.. wong ndak ada isinya...
tapi banyak juga yang tertawa menjalaninya...
karena didapatinya,.. efortless... bottomless, clueless, etc....
"lucu kalo dipikir2... wong masih konon tapi dijabanin juga..., jadi kalo akhirnya ga mendapati apa2 yah.. bagaimana mau marah dan putus asa, namanya juga konon..."
ada juga yg marah2..
"sial,.. aku habis dijadikan bahan becanda ini sih... sudah ngantri, panas,.. ehh... ndak dapet apa2 juga.."
apapun tanggapan para musafir yg tertipu ini, sumur itu tetaplah "menyumur.." tetap saja tak berujung, tetap saja kosong, melompong, tetap saja bergaung...

begitulah, sumur kebahagiaan
konon,... memang ga ada isinya....
begitulah sumur kebahagiaan, bila kita timba mani-nya...
blanko,.. kita ga akan menemukan apa2....
konon....