Sunday, April 01, 2007

kenyataan

dalam regam semu dan temaram, beratus dentingan mesum menggema
menggelegar, menggaung diantara duri-duri kepalsuan, kemunafikan dan keputusasaan.
kenyataan, menjadi regukan obat pait
cabikan dan cerukan kearifan
mengikis setiap lesapan penyakit yang menggelayut mesra diantara relung rongga paru-paru yang penuh dengan nafsu
kenyataan, sekali lagi menjadi sentuhan lembut perawan diantara desahan awan malam yang rindang
kenyataan, beribu kali lagi menjadi cekikan lengkingan keterpisahan tengah malam
kenyataan, akhirnya menjadi sebuah belaian dalam sebuah mesranya ciuman berderu ditengah persetubuhan tanpa nafsu
kenyataan, kembali...mengawali
sebuah kelahiran akan sebuah jalan menukik tanpa batas, tanpa jalur, tanpa cahaya, tanpa gelap, tanpa ...tanpa...

No comments:

Post a Comment