seperti rindu aku pada matahari
pada dingin ilalang
pada desiran embun ketika subuh membuka mata
dan ketika riuh suara hening menghentak bumi
getarnya halus,.. membelai jernih masuk sampai keulu hati
ah,... mengupasnya membuat mata ini perih
bahkan lidahku pun tak sanggup menepi
wangi kesturi kulit mu
lembutnya hujan di matamu
silaunya sapuan derai tawamu
begitu dalamnya duniaku tentangmu
kau tau ?, ..
hari ini hujan muram dibalik terik
aku meringkuk haus diujung dipanku yang sunyi
pintuku pun tak sejentikpun kau reguk
kau tau ?,..
bumi berwarna biru kemarau hari ini
tak sepenggal air menetes diatasnya
telah habis ia mengalir
merangkak dalam tangisanku yang durja
meratap habis dalam palung palung hatiku yang mendadak hampa
membayangkan ratusan mil tergerai
dan puluhan surga kemarin yang mendadak membuat nafasku sesak
kau tau ?..
hari ini aku maratap puluhan tembok putih yang berlumut
berharap masih ada untaian cerita yang akan bersambut dibaliknya
dan memecah kaca-kaca yang tersekat pekat diantara kita
kau..
sedang apakah kau disana?
samar-samar tertawa kah kau disana?
siapakah yang bersembunyi dibalik cadar mimpimu tadi malam?
masih kau simpan aku kah disana ?
rindu kah kau akan duri di jemariku ?
masih kah kau simpan aku dibalik kelopakmu?
kau tau ?
mereka menghantuiku seperti malam menghantui siang..
siang dan malam, malam dan siang...dan terus bergantian
kau..
sedang apakah kau disana?
*setelah sekian lama kerongkongan ini tercekat, akhirnya aku kembali memuntahkan karya :)
No comments:
Post a Comment