SUKA, ketika seseorang masih menyematkan seribu karena diujung niatnya dan seluruh pemberiannya adalah cermin bagi dirinya sendiri
SAYANG, ketika seseorang sudah mulai meruntuhkan tujuh karena dan mulai bingung akan perasaan sebenarnya, kegalauan membelai wajahnya yang berseri karena percikan cahaya. seribu pertanyaan menggugah hatinya dan seribu ketakutan menggaris di nadinya. Hati-hati... dayang-dayang harapan dan rumput kekecewaan mulai bersemi pada pekarangannya...
CINTA, ketika semua palung hatinya menjadi benderang dan tidak muat lagi walaupun untuk setetes karena ditengahnya. tidak ada lagi kekecewaan, kebencian, ketakutan dan kegalauan. Cahaya telah menjadi penerang semua keraguannya. seluruh gelas dalam nadirnya terisi penuh dengan kasih yang melesap bak kabut kedalam gua. Tidak ada lagi SUKA, tidak ada lagi SAYANG bahkan CINTA-pun tak mampu berdegup, terpana karena keanggunan kasihNYA,
SAYANG, ketika seseorang sudah mulai meruntuhkan tujuh karena dan mulai bingung akan perasaan sebenarnya, kegalauan membelai wajahnya yang berseri karena percikan cahaya. seribu pertanyaan menggugah hatinya dan seribu ketakutan menggaris di nadinya. Hati-hati... dayang-dayang harapan dan rumput kekecewaan mulai bersemi pada pekarangannya...
CINTA, ketika semua palung hatinya menjadi benderang dan tidak muat lagi walaupun untuk setetes karena ditengahnya. tidak ada lagi kekecewaan, kebencian, ketakutan dan kegalauan. Cahaya telah menjadi penerang semua keraguannya. seluruh gelas dalam nadirnya terisi penuh dengan kasih yang melesap bak kabut kedalam gua. Tidak ada lagi SUKA, tidak ada lagi SAYANG bahkan CINTA-pun tak mampu berdegup, terpana karena keanggunan kasihNYA,
No comments:
Post a Comment